Rabu, 30 Maret 2016

Motor tercepat dan termahal didunia 2016


Motor-motor tercepat sekaligus termahal.Ecosse ES1 Superbike (Rp 50,4 miliar)
motor-motor tercepat sekaligus termahal. 1. Ecosse ES1 Superbike (Rp 50,4 miliar)
1. Ecosse ES1 Superbike (Rp 50,4 miliar)
Tak ayal jika besutan seharga 3,6 juta dolar AS atau sekitar Rp 50,4 miliar ini menjadi motor termahal yang pernah dibuat pada tahun 2015. Ecosse ES1 Superbike dibekali mesin V4 dengan semburan tenaga diklaim 200 dk serta torsinya 189.84 Nm, kecepatan maksimum 370,1 km/jam. Desainnya yang dibuat frameless dengan suspensi depan belakang berteknologi serat karbon, serta peredeman yang mengadopsi teknologi mobil balap Formula 1.

motor-motor tercepat sekaligus termahal. Dodge Tomahawk V10 Superbike (Rp 8,4 miliar)
motor-motor tercepat sekaligus termahal. 2. Dodge Tomahawk V10 Superbike (Rp 8,4 miliar)
2.  Dodge Tomahawk V10 Superbike (Rp 8,4 miliar)
Di urutan selanjutnya motor termahal dan tercepat di dunia adalah Dodge Tomahawk, dibekali 4 roda yang diklaim bisa digeber 676 km/jam. Dodge Tomahawk V10 Superbike dibanderol 600 ribu dolar AS atau sekitar Rp 8,4 miliar.

motor-motor tercepat sekaligus termahal. Ducati Desmosedici D16rr NCR M16 (Rp 3,25 miliar)
motor-motor tercepat sekaligus termahal. 3. Ducati Desmosedici D16rr NCR M16 (Rp 3,25 miliar)
3. Ducati Desmosedici D16rr NCR M16 (Rp 3,25 miliar)
Penambahan 16 fitur yang diseleksi menjadikan Ducati Desmosedici makin eksotis, mewah dan ringan dari segi bobot. Banderolnya 232,5 ribu dolar AS atau sekitar Rp 3,25 miliar. Replika motor balap MotoGP ini didukung oleh mesin Desmosedici D16rr, tenaga maksimal diklaim 200 dk.

Motor-motor tercepat sekaligus termahal. Suzuki AEM Carbon Fiber Hayabusa (Rp 2,8 miliar)
Motor-motor tercepat sekaligus termahal. 4. Suzuki AEM Carbon Fiber Hayabusa (Rp 2,8 miliar)

4. Suzuki AEM Carbon Fiber Hayabusa (Rp 2,8 miliar)
Suzuki berkerja sama dengan kampiun aftermarket AEM, meracik Hayabusa yang rangka bodinya berbahan carbon fiber. Alhasil bobot menjadi ringan motor bermesin 1.340 cc itu bisa melesat secepat 344 km/jam. Besutan ini dibanderol 200 ribu dolar AS atau setara Rp 2,8 miliar.

Motor-motor tercepat sekaligus termahal5. Honda RC213V-S (Rp 2,57 miliar)
Motor-motor tercepat sekaligus termahal. 5. Honda RC213V-S (Rp 2,57 miliar)

5. Honda RC213V-S (Rp 2,57 miliar)
Honda merilis Honda RC213-S yang terinspirasi dari besutan balap MotoGP. Artinya superbike ini merupakan motor replika MotoGP yang legal digunakan di jalan raya, hal ini bisa dilihat dari tambahan huruf ‘S’ yang diartikan Street. Dikabarkan hanya diproduksi 250 unit di dunia. Dibekali mesin 999 cc V-4, terdapat dua versi yakni Eropa dan Amerika. Di Eropa tenaga maksimumnya diklaim 157 dk pada putaran 11.000 rpm, sedangkan di Amerika tenaganya 101 dk di 8.000 rpm.

Motor-motor tercepat sekaligus termahal 6. MTT Turbine Y2K Superbike (Rp 2,4 miliar)
Motor-motor tercepat sekaligus termahal. 6. MTT Turbine Y2K Superbike (Rp 2,4 miliar)

6. MTT Turbine Y2K Superbike (Rp 2,4 miliar)
Dikenal sebagai superbike yang digerakkan oleh mesin turboshaft, serta didukung oleh mesin turbin gas Rolls-Royce Allison 250 yang menghasilkan tenaga 320 dk pada kitiran 52.000 rpm. Dibanderol seharga 175 ribu
dolar AS, atau sekitar Rp 2,4 miliar merupakan sebuah nilai yang pantas buat motor dengan mesin helikopter




7. Macchia Nera Concept (Rp 2,5 miliar)
Memboyong mesin Ducati 998 RS EngineTestastretta, yang dilengkapi paduan logam ringan seperti titanium dan aluminium. Naked bike asal Italia yang bertenaga 185 dk ini dihargai Rp 2,5 miliar

Motor-motor tercepat sekaligus termahal. 8. Kawasaki Ninja H2R (Rp 1 miliar)
Motor-motor tercepat sekaligus termahal. 8. Kawasaki Ninja H2R (Rp 1 miliar)

8. Kawasaki Ninja H2R (Rp 1 miliar)
Diklaim sebagai penerus generasi besutan tercepat di seri Ninja. Dibekali mesin 998 cc DOHC supercharged 4-tak segaris, dengan tenaga maksimal 300 dk dan mampu digeber hingga 354 km/jam.

Motor-motor tercepat sekaligus termahal. 9. BMW K1600GTL (Rp 420 juta)
Motor-motor tercepat sekaligus termahal. 9. BMW K1600GTL (Rp 420 juta)

9. BMW K1600GTL (Rp 420 juta)
Motor yang diklasifikasikan sebagai hyper-sport touring ini diklaim mampu menyemburkan tenaga maksimum 160 dk di putaran 7.750 rpm.

Motor-motor tercepat sekaligus termahal. 10. Yamaha YZF R1M (Rp 307 juta)
Motor-motor tercepat sekaligus termahal. 10. Yamaha YZF R1M (Rp 307 juta)

10. Yamaha YZF R1M (Rp 307 juta)
Di tahun 2015, New YZF R1M dibekali mesin 998 cc, 4-tak 16 valve DOHC segaris yang menghasilkan tenaga maksimum 197 dk pada putaran 13.500 rpm. Superbike ini merupakan replika dari YZF M1 yang dipakai di ajang MotoGP, namun versi street legal. Rangka bodinya terbuat dari carbon fiber. Harganya tergolong paling ‘terjangkau’.

 

Sejarah Grand prix

Grand Prix Sepeda Motor


Istilah MotoGP, Moto2 dan Moto3 mengacu ke halaman ini.
Grand Prix Sepeda Motor
Grand Prix Sepeda Motor musim 2015
Logo resmi MotoGP
Kategori Balap motor
Negara atau daerah Internasional
Musim pertama 1949
Situs web resmi MotoGP.com
Kejuaraan Dunia MotoGP
Konstruktor Ducati, Honda, Yamaha, Suzuki, Aprillia
Ban Michelin
Pembalap juara Bendera Spanyol Jorge Lorenzo (2015)
Konstruktor juara Yamaha (2015)
Kejuaraan Dunia Moto2
Konstruktor Kalex, Suter, Speed Up, Tech 3
Ban Dunlop
Pembalap juara Bendera Perancis Johann Zarco (2015)
Konstruktor juara Kalex (2015)
Kejuaraan Dunia Moto3
Konstruktor KTM, Mahindra, FTR, Honda, Kalex
Ban Dunlop
Pembalap juara Bendera Britania Raya Danny Kent (2015)
Konstruktor juara Honda (2015)
Grand Prix Sepeda Motor (MotoGP) mengacu pada kelas puncak dari balap motor, saat ini terbagi dalam tiga kelas mesin yang berbeda: Moto3, Moto2 dan MotoGP. Motor-motor yang digunakan di MotoGP adalah motor yang dibuat khusus untuk balapan dan tidak dijual untuk umum. Hal ini berlawanan dengan beberapa balapan kategori produksi, seperti World Superbike yang melombakan versi modifikasi dari motor-motor yang tersedia untuk umum.
.

Sejarah

Motor 50 cc team Suzuki tahun 1967.
Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap event untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50 cc, 125 cc, 250 cc, 350 cc, dan 500 cc untuk motor single seater, serta 350 cc dan 500 cc untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Pada tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan bahkan pada tahun 1983 Honda mampu meraih kemenangan dengan motor 500 cc 2 tak miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350 cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50 cc kemudian digantikan oleh kelas 80 cc pada tahun 1984, tetapi kelas yang sering didominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia pada tahun 1990-an, menyisakan kelas 125 cc, 250 cc, dan kelas 500 cc.
GP 500, kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500 cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990 cc, dan berubah menjadi 800 cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125 cc dan 250 cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.
Balap untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15 negara yang berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa digelar setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum'at digelar latihan bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT, di mana para pembalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk menentukan posisi start mereka. Balapan sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid (baris posisi start) terdiri dari 3 pembalap perbaris dan biasanya setiap seri balap diikuti oleh sekitar 20 pembalap. Balapan dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap berlomba sepanjang jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk mengganti ban atau mengisi bahan bakar. Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan fatal di awal balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil kualifikasi. Pembalap boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti motor karena hujan saat balapan.

Organisasi dalam MotoGP

Kesuksesan Balap MotoGP tidak terlepas dari organisasi-organisasi yang terlibat di dalamnya. Beberapa organisasi yang tergabung dalam komisi Grand Prix antara lain FIM, Dorna, IRTA, dan MSMA.
FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) merupakan badan tertinggi di dunia yang mengurusi hal-hal seputar sepeda motor. FIM yang berdiri pada tahun 1904 ini tidak hanya mengurusi balap motor, tetapi juga menjadi pengawas motor-motor produksi yang dijual masal, terutama soal keamanan dan kelayakan. Dalam kegiatan balap motor, FIM adalah badan yang mengurusi dan bertanggung jawab mengenai regulasi dan teknis pelaksanaan balapan, juga mengenai status, taraf, dan kriteria dari sebuah kejuaraan balap motor.
Dorna adalah organisasi penyelenggara balapan MotoGP, atau dengan kata lain Dorna adalah promotor kejuaraan MotoGP. Dorna bertanggung jawab terhadap kualitas event dan juga mengurusi sponsor event.
IRTA (International Road racing Team Association), anggota organisasi ini terdiri dari tim-tim yang mengikuti balapan MotoGP. Organisasi ini berfungsi untuk menyalurkan aspirasi tim dan para pembalap yang tergabung di dalamnya. Dengan organisasi inilah pembalap dapat memberikan masukan dan menentukan hak-hak dan kepentingannya, antara lain nilai kontrak, keamanan dan kelayakan sirkuit.
MSMA (Motor Sport Manufacturer Association) merupakan organisasi dalam MotoGP yang terdiri dari pabrikan-pabrikan motor yang mengikuti kejuaraan MotoGP, seperti Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki, Kawasaki, dan pabrikan lainnya. Fungsi dari organisasi ini antara lain memutuskan peraturan teknis mengenai regulasi motor bersama dengan organisasi lain yang tergabung di komisi Grand Prix.

Karier Pembalap

Terdapat penjenjangan karier bagi para pembalap yang turun di balap motor dunia, apabila seorang pembalap cukup berprestasi ia akan direkrut oleh tim yang ada dikelas berikutnya dari kelas 125 cc, kelas 250 cc, kemudian kelas puncak MotoGP. Pembalap yang turun di kelas 125 cc sendiri berasal dari pembalap yang berprestasi di kejuaraan regional atau nasional di negaranya masing-masing, seperti All Japan road racing di Jepang, ataupun kejuaraan Eropa.
Para pembalap yang turun di kelas puncak MotoGp berasal dari beberapa kejuaraan. Selain berasal dari kelas 250 cc seperti Valentino Rossi, Marco Melandri, Daniel Pedrosa, ada pula pembalap yang berasal dari AMA Superbike seperti Nicky Hayden, dari British Superbike seperti Shane Byrne, juga dari World Superbike seperti Noriyuki Haga, Colin Edwards, Troy Bayliss, Neil Hodgson, Ruben Xaus dan Chris Vermeulen. Banyaknya para pembalap yang berasal dari superbike ini tidak terlepas dari berubahnya kelas puncak GP motor yang membolehkan penggunaan motor bermesin 4 tak 990 cc pada tahun 2002, setelah sebelumnya hanya mesin 2 tak 500 cc yang boleh digunakan.

Spesifikasi

Mesin YZR-M1 empat silinder (empat tak) di acara Tokyo Motor Show 2009.
Setiap peraturan mengenai tiap-tiap kelas balapan dibentuk oleh FIM sebagai organisasi yang berwenang melakukannya. FIM membentuk dan mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai dengan perkembangan balapan. Pada permulaan era baru MotoGP pada tahun 2002, motor bermesin 2 tak 500 cc dan 4 tak 990 cc dibolehkan untuk digunakan dalam balapan. Kedahsyatan tenaga dari motor bermesin 4 tak yang mengungguli motor bermesin 2 tak menyingkirkan seluruh mesin 2 tak dari persaingan, dan musim-musim balap selanjutnya tidak ada lagi motor 2 tak yang digunakan.
Pada tahun 2007, FIM akan memberlakukan peraturan baru bahwa motor-motor MotoGP akan dibatasi menjadi 4 tak 800 cc. Alasan yang dikemukakan dari pengurangan kapasitas silinder mesin ini adalah untuk meningkatkan keamanan pembalap, mengingat tenaga dan kecepatan puncak yang dihasilkan mesin-mesin MotoGP telah meningkat secara drastis sejak 2002. Rekor kecepatan MotoGP saat ini adalah 347,4 km/jam yang dicetak oleh Loris Capirossi dengan motor Ducati di sirkuit Catalunya, Barcelona pada tahun 2004. Sebagai perbandingan rekor kecepatan F1 saat ini adalah 369,9 km/jam yang dicetak oleh Antonio Pizonia dengan mobil BMW, di sirkuit Monza pada tahun 2004.
Keputusan pilihan untuk membatasi kapasitas mesin menjadi 800 cc (daripada dengan metode pembatasan tenaga lain, seperti pengurangan jumlah gir transmisi yang diizinkan) menurut para pengamat MotoGP sangat menguntungkan Honda. Honda menggunakan mesin lima silinder, dan hanya perlu mengurangi satu silinder untuk membenahi mesin mereka agar sesuai regulasi yang baru, sementara pabrikan lainnya harus mendesain ulang seluruh mesin mereka. Pembatasan menjadi 800 cc juga menimbulkan kontroversi bahwa sepertinya saat ini motor yang digunakan dalam kejuaraan Superbike 1000 cc menjadi yang tercepat dalam balapan motor sirkuit di seluruh dunia.
Mesin yang digunakan dalam kelas 125 cc dibatasi sebanyak satu silinder dan dengan berat minimal 80 kilogram, sementara untuk kelas 250 cc dibatasi sebanyak dua silinder dengan berat minimal 100 kilogram.
Motor-motor untuk kelas MotoGP dibolehkan menggunakan mesin dengan jumlah silinder antara tiga sampai enam silinder, dan terdapat variasi dalam pembatasan berat tergantung jumlah silinder yang digunakan. Ini disebabkan sebuah mesin dengan silinder yang lebih banyak, tenaga yang dihasilkan juga lebih besar, dan batasan berat meningkat. Pada tahun 2006 mesin-mesin yang digunakan di MotoGP adalah mesin empat dan lima silinder. Honda menggunakan lima silinder, sementara Yamaha, Ducati, Kawasaki, dan Suzuki menggunakan empat silinder.
Motor-motor yang digunakan dalam Grandprix motor dibuat tidak hanya untuk balapan saja, tetapi juga sebagai ajang unjuk kekuatan dan kemajuan teknologi antar pabrikan. Sebagai hasilnya seluruh mesin-mesin MotoGP dibuat dengan menggunakan material yang sangat mahal dan ringan seperti titanium, dan carbon-fiber-reinforced plastic. Motor-motor tersebut juga menggunakan teknologi yang tidak tersedia untuk konsumsi umum, misalnya adalah perangkat elektronik yang canggih termasuk telemetri, engine management systems, kontrol traksi, rem cakram karbon, dan teknologi mesin modern yang diadopsi dari teknologi mesin mobil F1.
Jika motor-motor yang dipakai di kelas MotoGP hanya dilombakan di tingkat kejuaraan dunia, motor-motor yang digunakan di kelas 125 cc dan 250 cc relatif lebih terjangkau. Harga sebuah motor 125 cc kurang lebih sama dengan sebuah mobil. Motor-motor ini sering digunakan dalam kejuaraan balap motor nasional di seluruh dunia.
Satu dari beberapa tantangan utama yang dihadapi para pembalap MotoGP dan Insinyur motor MotoGP adalah bagaimana untuk menyalurkan tenaga mesin yang luar biasa – lebih dari 240 dk (179 kW), melalui titik kontak dua buah ban dan permukaan aspal sirkuit dengan lebar hanya sekitar lengan manusia. Sebagai perbandingan mobil F1 menghasilkan lebih dari 950 dk (700 kW) tetapi dengan empat buah ban, sehingga memiliki titik kontak permukaan dengan aspal sepuluh kali lebih lebar dari motor MotoGP.

Spesifikasi mesin

  • Konfigurasi: V4, V-twin, atau 4-silinder (Kelas MotoGP), 4-silinder (Kelas Moto2), 1-silinder (Kelas Moto3)
  • Kapasitas: 1000 cc (Kelas MotoGP), 600 cc (kelas Moto 2), 250 cc (kelas Moto3).
  • Katup: 16-katup (Untuk semua kelas),
  • Kerja katup: DOHC, 4-katup per silinder (Untuk semua kelas) .
  • Bahan bakar: Tanpa timbal (tidak ada bahan bakar kontrol), 100 oktan.
  • Pasokan bahan bakar: Injeksi bahan bakar.
  • Aspirasi: Aspirasi normal.
  • Kekuatan: Kira - kira 250 atau 225 dk.
  • Pelumasan: Basah.
  • Maksimum/minimum putaran mesin: 17500 - 18000 Rotasi per menit atau 300 putaran per detik
  • Pendingin: Pompa air tunggal.

Perubahan regulasi terbaru

  • Pada tahun 2002, kelas 500 cc digantikan menjadi MotoGP, kapasitas motor yaitu 990 cc.
  • Pada tahun 2005, sebuah peraturan baru untuk MotoGP telah diberlakukan yaitu flag-to-flag. Sebelumnya, jika sebuah balapan dimulai dengan start dalam kondisi sirkuit kering dan hujan turun, pembalap terdepan dapat mengangkat tangan untuk menghentikan lomba, demikian juga dengan para ofisial mengibarkan bendera merah untuk menghentikan balapan, kemudian balapan dimulai lagi dengan menggunakan ban basah. Sekarang jika hujan turun saat balapan tidak ada lagi bendera merah, para pembalap langsung menuju pit untuk mengganti ban sesuai kebijakan tim.
  • Pada tahun 2007, kelas MotoGP diturunkan kapasitas mesinnya, menjadi 800 cc.
  • Pada tahun 2010, kelas MotoGP diberlakukan pembatasan mesin 6 mesin untuk 1 musim.
  • Pada tahun 2010, kelas 250 cc digantikan oleh kelas Moto2 dengan basis mesin Honda CBR600RR dan sasis prototipe.
  • Pada tahun 2012, kelas MotoGP dinaikkan kapasitas mesinnya, menjadi 1.000 cc.
  • Pada tahun 2012, kelas MotoGP diberlakukan regulasi CRT (Claiming Rule Team) yang memperbolehkan Tim (Kecuali Team Pabrikan) memakai mesin motor massal 1.000 cc disasis prototipe.
  • Pada tahun 2012, kelas 125 cc digantikan oleh kelas Moto3 dengan mesin 250 cc.
  • Pada tahun 2014, Kelas CRT di MotoGP diganti menjadi Open Class dan diterapkan sistem kualifikasi Knockout[1]
  • Pada tahun 2015 pergantian penggunaan ban dari Bridgestone ke Michelin
  • Pada tahun 2016 semua tim MotoGP mulai dari Honda, Yamaha, Ducati dan yg lainnya akan menggunakan 1 ECU seragam buatan Magneti Marelli oleh Dorna. ECU seragam ini diharapkan dapat meningkatkan kompetisi yg lebih kompetitif dan merata untuk semua tim.

Sejarah Thailook

THAILOOK (MoThai) adalah modifikasi motor ala THAILAND,
Di Indonesia pun banyak anak remaja yang memodifikasi motor dengan style THAILAND (THAILOOK)

           MoThai di kalangan para remaja maupun modifikator sedang di inspirasikan karna modifikasi motor motor thailand amatlah simple,keren, terlihat keren karena masih terlihat motor yang standart, eeettsss!!!! tapi jangan salah melihat kalo di lihat dari speksifikasinya itu sangat waw :D , semplenya adalah body,body harus terlihat mengkilap danstriping di ganti dengan striping Thailand,dan bawahan di ganti dengan ring 17 (kaki yang tinggi dengan ban kecil contohnya seperti ukurang 17 60-80 atau 17 50-90 ,dan acsesoris lainya masih banyak yang di ganti dengan acsesoris tambahan atau part yang unik yang berfungsi ataupun tidak berfungsi.
         Ada yang bilang kalo modif  THAILOOK itu kejam,eettsss... bukan berarti kekerasan ,maksud dari kejam adalah harga dari akseso nya yang lumayan menguras kocek para modifikator, tentunya  harga tidak menjadi penghalang bagi udah me-modifikasi motor nya dengan konsep THAILOOK  karena sudah hoby.

       Karena tingginya minat untuk memodifikasi THAILOOK / MOTHAI semakin tinggi juga minat para oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk menjual part / akseso palsu dari akseso thailand tsb, ya semoga aja kita tidak menjadi korban ya ,maka dari itu kita harus jeli dalam memilih akseso yang kita beli ,
mungkin yang pemula atau masih awan dengan modifikasi thailook
silahkan lihat - lihat pada blog Pontianak Automodifikasi ini dan jangan lupa untuk like atau menyebarkan (share) blog ini ke teman atau status anda agar diketahui.